Linux (diucapkan ˈlɪnəks atau /ˈlɪnʊks/)[1] adalah nama yang diberikan kepada sistem operasi komputer bertipe Unix. Linux merupakan salah satu
contoh hasil pengembanganperangkat lunak bebas dan sumber terbuka utama. Seperti perangkat lunak bebas
dan sumber terbuka lainnya pada umumnya, kode sumber Linux dapat dimodifikasi, digunakan
dan didistribusikan kembali secara bebas oleh siapa saja.[2]
Nama "Linux" berasal dari nama
pembuatnya, yang diperkenalkan tahun 1991 oleh Linus Torvalds.
Sistemnya, peralatan sistem dan pustakanya umumnya berasal dari sistem operasi GNU, yang diumumkan tahun 1983
oleh Richard Stallman.
Kontribusi GNU adalah dasar dari munculnya nama alternatif GNU/Linux.[3]
Linux telah lama dikenal untuk penggunaannya di server, dan
didukung oleh perusahaan-perusahaan komputer ternama seperti Intel, Dell, Hewlett-Packard, IBM, Novell, Oracle Corporation, Red Hat,
dan Sun Microsystems.
Linux digunakan sebagai sistem operasi di berbagai macam jenis perangkat keras komputer, termasuk komputer desktop,superkomputer,[4], dan sistem benam seperti pembaca buku elektronik, sistem permainan
video (PlayStation 2, PlayStation 3 dan XBox[5]), telepon genggam dan router. Para
pengamat teknologi informatika beranggapan kesuksesan Linux dikarenakan Linux
tidak bergantung kepada vendor (vendor independence), biaya operasional
yang rendah, dan kompatibilitas yang tinggi dibandingkan versi UNIX tak bebas, serta faktor keamanan dan
kestabilannya yang tinggi dibandingkan dengan sistem operasi lainnya seperti Microsoft
Windows. Ciri-ciri ini juga menjadi bukti atas keunggulan model
pengembangan perangkat lunak sumber terbuka (opensource software).
Sistem operasi Linux yang dikenal dengan istilah distribusi Linux (Linux distribution) atau
distro Linux umumnya sudah termasuk perangkat-perangkat lunak pendukung seperti server web, bahasa pemrograman, basisdata, tampilan desktop (desktop environment) seperti GNOME,KDE dan Xfce juga memiliki paket aplikasi perkantoran (office suite) seperti OpenOffice.org, KOffice, Abiword,Gnumeric dan LibreOffice.
SEJARAH
Sistem operasi Unix dikembangkan dan
diimplementasikan pada tahun 1960-an dan pertama kali dirilis pada 1970.
Faktor ketersediaannya dan kompatibilitasnya yang tinggi menyebabkannya dapat
digunakan, disalin dan dimodifikasi secara luas oleh institusi-institusi
akademis dan pada pebisnis.
Logo
Linux
Logo Linux (Tux) dimulai saat Linus
Torvalds sedang
berjalan-jalan di taman Perth .
Saat sedang berjalan itu lah Linus
Torvalds di
patok oleh sekor Pinguin dan demam selama berhari. Ia berfikir bahwa karakter
pinguin cocok untuk menjadi logo dari sistem operasi barunya itu. Maka diadakan
sebuah kompetisi untuk mendesain Logo Linux yang baru, dan kompetisi itu
dimenangkan oleh Larry Ewing yang berhasil menggambarkan seekor pinguin yang
sedang duduk.
Proyek
GNU
Proyek GNU yang
mulai pada 1984 memiliki tujuan untuk membuat
sebuah sistem operasi yang kompatibel dengan Unix dan lengkap dan secara total
terdiri atas perangkat lunak bebas.[6] Tahun 1985, Richard
Stallman mendirikan Yayasan Perangkat Lunak Bebas dan mengembangkan Lisensi Publik Umum GNU (GNU General Public License atau GNU GPL). Kebanyakan program yang
dibutuhkan oleh sebuah sistem operasi (seperti pustaka, kompiler, penyunting
teks, shell Unix dan sistem jendela)
diselesaikan pada awal tahun1990-an,
walaupun elemen-elemen tingkat rendah seperti device driver, jurik dan kernel masih belum selesai pada saat
itu.[7] Linus Torvalds pernah berkata
bahwa jika kernel GNU sudah tersedia pada saat itu (1991), dia tidak akan
memutuskan untuk menulis versinya sendiri.[8]
MINIX
MINIX, sebuah sistem bertipe
Unix yang ditujukan untuk penggunaan akademis dirilis oleh Andrew S. Tanenbaum pada tahun 1987. Kode sumber MINIX 1.0
tercantum dalam bukunya Operating Systems: Design and Implementation.
Walaupun dapat secara mudah didapatkan, modifikasi dan pendistribusian ulang
tidak diperbolehkan pada saat itu. Hak cipta dari kode sumbernya termasuk ke
dalam hak cipta dari bukunya yang dipublikasikan oleh Prentice Hall. Sebagai tambahan, disain versi 16-bit dari MINIX kemudian tidak secara baik
diadaptasikan kepada versi 32-bit dari
arsitektur Intel 386 yang
murah dan populer yang digunakan secara luas di komputer pribadi.
Tahun 1991, Torvalds mulai bekerja untuk membuat
versi non-komersial pengganti MINIX sewaktu ia belajar di Universitas Helsinki.[9]Hasil
kerjaannya itu yang kemudian akan menjadi kernel Linux.
Pada tahun 1992, Tanembaum menulis sebuah
artikel di Usenet, mengklaim bahwa Linux sudah ketinggalan zaman.
Dalam artikelnya, ia mengkritik Linux sebagai sebuah sistem operasi dengan
rancangan monolitik dan
terlalu terpaku dengan arsitektur x86 sehingga tidak bersifat portable, di mana digambarkannya
sebagai sebuah "kesalahan mendasar".[10] Tanenbaum
menyarankan bahwa mereka yang menginginkan sebuah sistem operasi modern harus
melihat kepada sebuah rancangan yang berdasarkan kepada modelmikrokernel. Tulisan tersebut menekankan
tanggung jawab Torvalds yang berujung kepada sebuah debat tentang
rancangan kernel monolitik dan mikrokernel.[10]
Sekarang ini Linux telah digunakan di berbagai
domain, dari sistem benam[11] sampai superkomputer,[12] dan telah mempunyai posisi yang aman
dalam instalasi server web dengan
aplikasi LAMP-nya
yang populer.[13] Pengembangan
kernel Linux masih dilanjutkan oleh Torvalds, sementara Stallman mengepalai
Yayasan Perangkat Lunak Bebas yang mendukung pengembangan komponen GNU.
Selain itu, banyak individu dan perusahaan yang mengembangkan komponen non-GNU.
Komunitas Linux menggabungkan dan mendistribusikan kernel, komponen GNU dan
non-GNU dengan perangkat lunak manajemen paket dalam bentuk distribusi Linux.
Pengucapan
Pada tahun 1992, Torvalds menjelaskan
bagaimana ia mengeja kata Linux:
“
|
'li' dieja dengan bunyi [ee] pendek, 'nux' juga pendek,
non-diftong, seperti dalam pUt.
Linux hanya merupakan nama kerja untuk sesuatu, dan karena saya menulisnya
untuk menggantikan minix di sistemku, hasilnya adalah apa adanya... linus'
minix menjadi linux.
|
”
|
Torvalds membuat sebuah contoh audio yang berisi
suara bagaimana pengejaannya dalam bahasa Inggris dan Swedia.[14][15] Tetapi, sebuah wawancara dari
dokumentasi tahun 2001 Revolution OS mengindikasikan bahwa cara
pengejaannya sedikit berubah.[16]
Dalam bahasa Inggris, banyak orang cenderung
mengeja Linux sebagai [ˈlɪnʊks] atau [ˈlɪnəks].
DESAIN
Linux merupakan sistem operasi bertipe Unix modular. Linux memiliki banyak disain
yang berasal dari disain dasar Unix yang dikembangkan dalam kurun waktu 1970-an hingga 1980-an.
Linux menggunakan sebuah kernel monolitik, kernel Linux yang menangani kontrol proses,
jaringan, periferal dan pengaksesan sistem berkas. Device driver telah terintegrasi ke dalam kernel.
Banyak fungsi-fungsi tingkat tinggi di Linux
ditangani oleh proyek-proyek terpisah yang berintegrasi dengan kernel. Userland GNU merupakan sebuah bagian penting
dari sistem Linux yang menyediakan shell dan peralatan-peralatan yang menangani banyak fungsi-fungsi
dasar sistem operasi. Di atas kernel, peralatan-peralatan ini membentuk sebuah
sistem Linux lengkap dengan sebuahantarmuka pengguna grafis yang dapat digunakan, umumnya berjalan
di atas X Window System.
Antarmuka pengguna
Lihat pula: Antarmuka pengguna
Linux dapat dikendalikan oleh satu atau lebih antarmuka baris perintah (command line interface atau CLI) berbasis teks, antarmuka pengguna grafis (graphical user interface atau GUI, yang umumnya merupakan
konfigurasi bawaan untuk versi desktop).
Pada komputer meja, GNOME, KDE dan Xfce merupakan antarmuka pengguna yang
paling populer,[17] walaupun terdapat sejumlah varian
antarmuka pengguna. Antarmuka pengguna yang paling populer berjalan di atas X Window System (X), yang menyediakantransparansi jaringan yang memperolehkan sebuah aplikasi
grafis berjalan di atas satu mesin tetapi ditampilkan dan dikontrol di mesin
yang lain.
GUI yang lain memiliki X window manager seperti FVWM, Enlightenment, Fluxbox, Icewm dan Window Maker.
Manajer jendela menyediakan kontrol untuk penempatan dan penampilan dari
jendela-jendela aplikasi individual serta interaksi dengan sistem jendela X.
Sebuah sistem Linux umumnya menyediakan sebuah antarmuka baris perintah lewat sebuah shell,
yang merupakan cara tradisional untuk berinteraksi dengan sebuah sistem Unix.
Sebuah distro Linux yang dikhususkan untuk lingkungan peladen mungkin hanya memiliki CLI sebagai
satu-satunya antarmuka. Sebuah sistem yang tidak memiliki monitor hanya dapat dikontrol melalui baris
perintah lewat protokol seperti SSH atau telnet.
Kebanyakan komponen tingkat rendah Linux,
termasuk GNU Userland, menggunakan CLI
secara ekslusif. CLI cocok untuk digunakan pada lingkungan otomasi tugas-tugas
yang repetitif atau tertunda, dan menyediakan komunikasi
inter-proses yang
sangat sederhana. Sebuah program emulator terminal grafis sering digunakan untuk
mengakses CLI dari sebuah Linux desktop.
Pengembangan
Perbedaan utama antara Linux dan sistem operasi
populer lainnya terletak pada kernel Linuxdan
komponen-komponennya yang bebas dan terbuka. Linux bukan satu-satunya sistem
operasi dalam kategori tersebut, walaupun demikian Linux adalah contoh terbaik
dan terbanyak digunakan. Beberapa lisensi perangkat lunak bebas dan sumber terbukaberdasarkan
prinsip-prinsip copyleft,
sebuah konsep yang menganut prinsip: karya yang dihasilkan dari bagian copyleft harus juga merupakan copyleft. Lisensi perangkat
lunak bebas yang paling umum, GNU GPL,
adalah sebuah bentuk copyleft,
dan digunakan oleh kernel Linux dan komponen-komponen dari proyek GNU.
Sistem Linux berkaitan erat dengan
standar-standar POSIX,[18] SUS,[19] ISO dan ANSI.
Akan tetapi, baru distribusi Linux-FT saja yang mendapatkan sertifikasi
POSIX.1.[20]
Proyek-proyek perangkat lunak bebas, walaupun
dikembangkan dalam bentuk kolaborasi, sering dirilis secara terpisah. Akan
tetapi, dikarenakan lisensi-lisensi perangkat lunak bebas secara eksplisit
mengijinkan distribusi ulang, terdapat proyek-proyek yang bertujuan untuk
mengumpulkan perangkat lunak-perangkat lunak tersebut dan menjadikannya
tersedia dalam waktu bersamaan dalam suatu bentuk yang dinamakan distribusi Linux.
Sebuah distribusi Linux,
yang umum disebut dengan "distro", adalah sebuah proyek yang
bertujuan untuk mengatur sebuah kumpulan perangkat lunak berbasis Linux dan
memfasilitasi instalasi dari sebuah sistem operasi Linux. Distribusi-distribusi
Linux ditangani oleh individu, tim, organisasi sukarelawan dan entitas
komersial. Distribusi Linux memiliki perangkat lunak sistem dan aplikasi dalam
bentuk paket-paket dan perangkat lunak yang spesifik dirancang untuk instalasi
dan konfigurasi sistem. Perangkat lunak tersebut juga bertanggung jawab dalam
pemutakhiran paket. Sebuah Distribusi Linux bertanggung jawab atas konfigurasi
bawaan, sistem keamanan dan integrasi secara umum dari paket-paket perangkat
lunak sistem Linux.
Pemrograman di Linux
Sebagian besar distribusi Linux mendukung banyak bahasa pemrograman.
Koleksi peralatan untuk membangun aplikasi dan program-program sistem operasi
yang umum terdapat di dalam GNU
toolchain, yang terdiri atas GNU Compiler Collection (GCC) dan GNU
build system. GCC menyediakan kompilator untuk Ada, C, C++, Java,
dan Fortran. Kernel Linux sendiri ditulis untuk
dapat dikompilasi oleh GCC. Kompilator tak bebas (proprietary) untuk Linux antara lain adalah Intel
C++ Compiler dan IBM
XL C/C++ Compiler.
Kebanyakan distribusi juga memiliki dukungan
untuk Perl, Ruby, Python dan bahasa
pemrograman dinamis lainnya.
Contoh bahasa pemrograman yang tidak umum tetapi tetap mendapat dukungan di
Linux antara lain adalah C# dengan
proyek Mono yang
disponsori oleh Novell, dan Scheme. Sejumlah Java Virtual Machine dan peralatan pengembang jalan di
Linux termasuk Sun Microsystems JVM (HotSpot), dan J2SE RE IBM,
serta proyek-proyek sumber terbuka lainnya seperti Kaffe.
Dua kerangka kerja utama untuk pengembangan aplikasi grafis di Linux adalah GNOME dan KDE.
Proyek-proyek ini berbasiskan GTK+ dan Qt.
Keduanya mendukung beragam bahasa pemrograman. Untuk Integrated
development environment terdapat Anjuta, Code::Blocks, Eclipse, KDevelop, Lazarus,MonoDevelop, NetBeans,
dan Omnis
Studio, sedangkan penyunting teks yang telah lama tersedia adalah Vim dan Emacs.[23]
Penggunaan
Sebagian besar distribusi Linux didisain untuk
penggunaan umum di komputer meja dan peladen,
tetapi terdapat distribusi yang dikhususkan untuk tujuan dan lingkungan yang
berbeda yang tergantung kepada dukungan arsitektur komputer, sistem benam,
stabilitas, keamanan, lokalisasi ke wilayah atau bahasa tertentu, kelompok
pengguna tertentu, dukungan aplikasi waktu nyata, atau
lingkungan desktop tertentu. Beberapa distribusi bahkan
mengikutkan hanya perangkat lunak bebas. Sekarang ini ada sekitar
tiga ratus distribusi yang secara aktif dikembangkan, dengan sekitar selusin
distribusi yang menjadi terpopuler untuk penggunaan secara umum.[24]
Linux adalah sistem operasi yang di-porting secara luas. Kernel Linux awalnya
didisain hanya untuk mikroprosesor Intel 80386,
sekarang kernel Linux telah jalan di beragam arsitektur komputer antara lain di perangkat hand-held iPAQ berbasis ARM, komputer mainframe IBM System z9, dari peralatan
berupa telepon bergerak hingga superkomputer.[25] Terdapat distribusi yang dikhususkan
untuk sejumlah kecil arsitektur. Fork kernel ELKS dapat
dijalankan di mikroprosesor 16-bit Intel 8086 atau Intel 80286,
sementara forkkernel µClinux dapat
dijalankan di atas sistem yang tidak memiliki sebuah unit manajemen memori.
Komputer meja
Artikel utama untuk bagian ini
adalah: Linux untuk
komputer meja
Walaupun masih terdapat kekurangan dalam hal porting Linux untuk beberapa perangkat lunak Mac OS X dan Microsoft
Windowsuntuk domain seperti desktop publishing[26] dan audio profesional,[27][28][29] aplikasi yang secara kasar sama dengan
aplikasi-aplikasi untuk Mac dan Windows tersebut tersedia di Linux.[30]
Kebanyakan distribusi Linux menyediakan sebuah program untuk
melihat daftar ribuan perangkat lunak bebas yang telah diuji dan dikonfigurasi
untuk sebuah distribusi yang spesifik. Program-program bebas ini dapat diunduh
dan diinstal dengan satu klik tetikus dan sebuah tanda tangan digital menjamin
bahwa tidak ada seorangpun yang menambahkan virus atau spyware ke program-program tersebut.
Banyak perangkat lunak bebas yang populer di Windows seperti Pidgin, Mozilla Firefox, OpenOffice.org dan GIMP. Jumlah perangkat
lunak berbayar di Linux juga semakin bertambah[31] seperti Adobe Flash Player, Acrobat Reader, Matlab, Nero Burning ROM, Opera,RealPlayer,
dan Skype. Dalam animasi dan
efek visual, terdapat juga perangkat lunak di Linux seperti halnya Windows
sepertiAutoDesk Maya, Softimage XSI dan Apple Shake. CrossOver merupakan perangkat lunak berbayar
berbasis proyek sumber terbukaWine yang
dapat menjalankan versi lama dari Microsoft Office dan Adobe Photoshop. Microsoft Office 2007 dan Adobe Photoshop CS3 diketahui
dapat dijalankan[32][33]
Hak
cipta dan merek dagang
Linux kernel dan sebagian besar perangkat lunak
GNU menggunakan GNU General Public License (GPL) sebagai basis lisensinya. GPL
mengharuskan siapapun yang mendistribusikan kernel linux harus membuat kode
sumber (dan semua modifikasi atas itu) tersedia bagi pengguna dengan kriteria
yang sama. Tahun 1997, Linus Torvald menyatakan, “Menjadikan Linux berbasis GPL
sungguh merupakan hal terbaik yang pernah saya lakukan.”[34] Komponen penting lain dalam sistem
Linux diijinkan menggunakan lisensi selain dari GPL; banyak pustaka menggunakan GNU Lesser General Public License (LGPL), varian GPL yang lebih moderat,
dan sistem X Window System menggunakan MIT License.
Linus Torvald telah menyatakan ke khayalak umum
bahwa ia tidak akan memindahkan lisensi kernel Linux yang saat ini menggunakan
GPL versi 2 ke GPL versi 3, yang ditembangkan pada pertengahan tahun 2007,
dengan alasan beberapa ketentuan yang terdapat pada lisensi baru tersebut
melarang penggunaan perangkat lunak dalam manajemen hak digital (Inggris: Digital rights management).[35][36]
Penelitian yang dilakukan pada tahun 2001
terhadap Red Hat Linux 7.1 menemukan bahwa distro perangkat lunak tersebut terdiri atas
30 juta baris kode. Dengan menggunakan algoritma model biaya konstruktif (Inggris:Constructive Cost Model),
penelitian itu memperkirakan bahwa distro tersebut membutuhkan waktu kira-kira
delapan ribu tahun kerja untuk mengembangkannya. Menurut penelitian tersebut,
jika semua elemen dari perangkat lunak tersebut dikembangkan dengan cara
konvensional dalam artian sebagai perangkat lunak tertutup, pengembangan distro
tersebut akan menelan biaya sebesar 1,08 miliar dolar (basis nilai tukar dolar
tahun 2000) untuk dikembangkan di Amerika Serikat.[37]
Sebagian besar kode (71%) ditulis dengan
menggunakan bahasa pemrograman C, namun banyak bahasa lainnya juga ikut
terlibat seperti C++, Assembly, Perl, Python, Fortran,
dan berbagai bahasa skrip lain. Lebih dari separuh dari seluruh kode
dilisensikan di bawah naungan GPL. Kernel linux itu sendiri terdiri atas 2,4
juta baris kode, atau sekitar 8% dari total keseluruhan.[37]
Penelitian lainnya menghasilkan analisis yang
sama terhadap distro Debian GNU/Linux versi 4.0.[38] Distro tersebut terdiri atas lebih
dari 283 juta baris kode, dan penelitian tersebut memperkirakan biaya
pengembangan yang dibutuhkan sebesar 5,4 miliar euro jika dikembangkan sebagai
perangkat linak tertutup.
Di Amerika Serikat, Linux merupakan merek dagang (SN: 1916230)
yang dimiliki oleh Linus Torvalds. Linux terdaftar sebagai "Program sistem
operasi komputer bagi penggunaan komputer dan
operasi". Merek dagang ini didaftarkan setelah ada suatu kejadian di mana
seorang pemalsu bernama William R Della Croce Jr mulai mengirim surat kepada para
distributor Linux dan megklaim trademark Linuxadalah
hakmiliknya serta meminta royalti sebanyak 10% dari mereka. Para
distributor Linux mulai mendorong agar trademark yang asli diberikan kepada
Linus Torvalds. Pemberian lisensi trademark Linux sekarang dibawah pengawasan
Linux Mark Institute.
Distribusi
Linux
Terdapat banyak distribusi Linux (lebih dikenali
sebagai distro) yang
dibuat oleh individu, grup, atau lembaga lain. Masing-masing disertakan dengan
program sistem dan program aplikasi tambahan, di samping menyertakan suatu
program yang memasang keseluruhan sistem di komputer (installer program).
Inti di setiap distribusi Linux adalah kernel,
koleksi program dari proyek GNU (atau proyek lain), cangkang (shell),
dan aturcara utilitas seperti pustaka (libraries), kompilator,
dan penyunting (editor). Kebanyakan sistem juga
menyertakan aturcara dan utilitas yang bukan-GNU. Bagaimanapun, utilitas
tersebut dapat dipisahkan dan sistem ala UNIX masih tersedia. Beberapa contoh
adalah aturcara dan utiliti dari BSD dan sistem grafik-X (X-Window
System). X menyediakan antarmuka grafis (GUI) yang umum untuk Linux.
Contoh-contoh distribusi Linux :
§
Ubuntu dan derivatifnya : Sabily (Ubuntu Muslim Edition), Kubuntu, Xubuntu, Edubuntu, GoBuntu, Gnewsense, ubuntuCE
§
SuSE
§
Fedora
§
Mandriva
§
Debian
§
Knoppix
§
Xandros
§
Sabayon
§
CentOS
§
Red Hat
§
ClearOS
§
Chromeos
Aplikasi
sistem operasi Linux
Pengguna Linux, yang pada umumnya memasang dan
melakukan sendiri konfigurasi terhadap sistem, lebih cenderung mengerti
teknologi dibanding pengguna Microsoft Windows atau Mac OS. Mereka sering
disebut hacker atau geek. Namun stereotipe ini
semakin berkurang dengan peningkatan sifat ramah-pengguna Linux dan makin
luasnya pengguna distribusi. Linux telah membuat pencapaian yang cukup baik
dalam pasaran komputer server dan komputer tujuan khusus, seperti mesin render
gambar dan server web. Linux juga mulai populer dalam pasaran komputer desktop.
Linux merupakan asas kepada kombinasi program-server LAMP,
kependekan dari Linux, Apache, MySQL, Perl/PHP/Python. LAMP telah mencapai
popularitas yang luas di kalangan pengembang Web.
Linux juga sering digunakan sebagai sistem operasi embeded. Biaya pengadaan Linux yang murah
memungkinkan penggunaannya dalam peralatan seperti simputer,
yaitu komputer berbiaya rendah yang ditujukan pada penduduk berpendapatan
rendah di Negara-negara berkembang.
Dengan lingkungan desktop seperti KDE dan GNOME,
Linux menawarkan antarmuka pengguna yang lebih menyerupai Apple Macintosh atau Microsoft Windows daripada antarmuka
baris teks seperti
Unix. Oleh karena itu, lebih banyak program grafik dapat ditemui pada Linux
yang menawarkan berbagai fungsi yang ada pada utilitas komersil.
Pasar
serta kemudahan pemakaian
Saat ini, linux yang pada awalnya hanya
merupakan sistem operasi yang digunakan oleh peminat komputer, telah menjadi
sistem yang lebih mudah digunakan (user-friendly),
dilengkapi dengan antarmuka grafis dan ketersediaan berbagai macam aplikasi
yang lebih mirip dengan sistem operasi lainnya, daripada hanya sebatas baris
perintah Unix. Namun kesan ini telah menimbulkan banyak kritikan, termasuk dari
pendukung Linux. Mereka berpendapat bahwa Linux dan proyek program bebas masih
belum mencapai faktor "kemudahanan dalam pemakaian" yang memuaskan.
Persoalan tentang kemudahan Linux dibanding Windows atau Macintosh masih
menjadi isu perdebatan yang hangat. Pasaran Linux pada segmen komputer meja
masih lebih kecil namun semakin berkembang. Menurut Lembaga Penyelidikan
Pasaran IDC, besar pasaran Linux pada tahun 2002 adalah 25% pada segmen server,
dan 2.8% pada segmen pasar Komputer pribadi.
Bagi mereka yang terbiasa menggunakan Windows
atau Macintosh, Linux mungkin terasa lebih sukar,
hal ini disebabkan karena perbedaan dalam melakukan berbagai kerja komputer.
Dan lagi, pengguna perlu mengganti program yang sering mereka gunakan dengan
program lain sebagai pengganti bila program tersebut tidak didapati dalam Linux
(atau pilihan yang agak terbatas, misalnya permainan komputer). Faktor lain
adalah sifat keraguraguan pengguna untuk melepaskan sistem operasi mereka yang
biasa mereka pergunakan (banyak pengguna masih menggunakan Windows). Selain
itu, kebanyakan komputer baru telah dilengkapi dengan sistem operasi Windows siap
pakai (preinstalled). Faktor-faktor ini menyebabkan perkembangan Linux
yang agak lambat.
Walau bagaimanapun, kelebihan Linux seperti
biaya rendah, sekuritas yang lebih aman, dan tidak bergantung pada vendor,
telah meningkatkan penggunaan yang luas di kalangan korporasi dan perkantoran.
Dalam situasi ini, halangan yang disebut di atas dapat dikurangi karena hanya
aplikasi/utiliti yang terbatas digunakan, serta administrasi dan konfigurasi
komputer (administration) dikendalikan oleh sekumpulan pekerja pakar IT
yang sedikit.
Terdapat berbagai kajian yang dilakukan terbatas
biaya serta kemudahanan Linux. Relevantive (sebuah lembaga berpusat di Berlin , yang
mengkhususkan diri dalam riset lembaga tentang ke'mudahan'an program, serta
servis web) telah membuat kesimpulan bahawa ke-dapatpakai-an Linux dalam
pekerjaan dengan menggunakan komputer meja adalah hampir sama dengan Windows XP.
Bagaimanapun, kajian oleh IDC (yang dibiayai oleh Microsoft) mengklaim bahwa
Linux mempunyai biaya pemilikan (Total Cost of Ownership) yang lebih
tinggi dibanding Windows.
Linux juga sering dikritik karena jadwal
penembangannya yang tidak dapat diduga. Secara langsung, menyebabkan minat
penggunaan linux pada lapisan pengguna Enterprise
lebih kecil dibandingkan sistem operasi lain (Sumber:Marcinkowski, 2003).
Disamping itu, ragam pilihan distribusi Linux yang cukup banyak juga dikatakan
membingungkan konsumer, dan vendor program.
Instalasi
Proses instalasi Linux yang sukar seringkali
menjadi penghalang bagi pengguna baru, namun proses ini sekarang sudah menjadi
lebih mudah. Dengan penerimaan Linux oleh beberapa pabrikan komputer pribadi besar, komputer terpasang (built up)
dengan distribusi Linux siap pakai saat ini banyak tersedia. Selain itu,
terdapat juga distribusi Linux yang dapat dijalankan (boot) secara
langsung dari cakram optik (CD)
tanpa perlu diinstalasi ke cakram keras (hard disk); hal ini dikenal
dengan istilah Live CD.
Contoh distribusi dalam bentuk Live CD adalah Knoppix/Gnoppix,
Kubuntu/Ubuntu dan Gentoo. Saat ini hampir semua
distribusi Linux menyediakan versi Live CD untuk produknya. ISO image untuk cakram optik untuk distribusi
Linux tersebut biasanya dapat diunduh dari Internet,
dibakar ke CD, dan selanjutnya dapat digunakan sebagai CD yang siap untuk
proses boot. Bahkan ISO
image untuk beberapa distro dapat langsung di jalankan tanpa perlu membakar
kedalam CD/DVD.
Instalasi Linux juga merupakan instalasi berupa suite, yaitu dimana
penginstalasian tersebut secara otomatis menginstalasi program-program standar,
seperti pemutar MP3, Office Suite, dan pengolah
gambar.
Konfigurasi
Konfigurasi setelan Linux dan aplikasi di
atasnya banyak yang dilakukan lewat berkas teks di direktori /etc. Pada perkembangan selanjutnya, utilitas seperti Linuxconf
dan GNOME System Tools memudahkan pekerjaan ini lewat antarmuka grafik. Kendati
demikian, baris perintah (command line) tetap merupakan cara yang paling
umum digunakan.
Dukungan
Dukungan bagi Linux biasanya didapatkan melalui peer(dalam konteks ini
maksudnya kelompok pengguna linux/KPLI) - pengguna Linux lain di dalam forum
internet, IRC, newsgroup dan mailing list.
Kelompok Pengguna Linux (LUG, Linux
User Group) telah didirikan di seluruh dunia untuk membantu pengguna lokal,
pengguna baru, dan pengguna berpengalaman. Di Indonesia kelompok ini tergabung
dalam KPLI daerah
seperti KPLI Jakarta, KPLI Bandung, KPLI NTB, KPLI Palu dan masih banyak lainnya. Bantuan
termasuk instalasi, penggunaan, pengadaan serta menggalakkan pengembangan
sistem Linux.
Dukungan resmi Linux di Indonesia dapat
diperoleh di Linux User Group (LUG) Indonesia atau http://linux.or.id atauhttp://www.infolinux.or.id
Dukungan komersil bagi distribusi Linux secara
umum menggunakan model bisnis dengan menyediakan dukungan teknis. Dukungan
pihak ketiga juga sudah tersedia.
Skala
usaha pembangunan Linux
Sebuah studi (More Than a Gigabuck: Estimating
GNU/Linux's Size [2]) Terhadap Red Hat Linux 7.1 menemukan bahwa distribusi ini
berisi 30 juta baris kode sumber (‘’source lines of code (SLOC)’’). Menggunakan
model biaya COCOMO studi ini menunjukan bahwa distribusi ini memerlukan waktu
pengembangan sebanyak 8000 tahun, apabila software ini di kembangkan dengan cara
proprietary konvensional. Dan akan menghabiskan sekitar 1.08 miliar dolar
(dolar tahun 2000) untuk dikembangkan di Amerika Serikat.
Mayoritas dari kode (71%) ditulis dalam C, namun
banyak bahasa lain digunakan, termasuk C++ shell scripts, Lisp, assembly language,
Perl, Fortran dan Python.
Sekitar setengah dari kodenya di lisensikan di
bawah GPL.
Kernel Linux mengandung 2.4 juta baris kode,
atau sekitar 8% dari total kode yang dipakai dalam sebuah distribusi/distro.
Hal ini menunjukan bahwa mayoritas dari distribusi Linux terdiri dari kode yang
tidak terkandung dalam Kernel Linux.
“GNU/Linux"
GNU adalah singkatan dari GNU's Not Unix.
Disebabkan utiliti-utiliti dari proyek sistem
operasi bebas GNU - tanpa ini sistem Linux tidak akan menyerupai sistem Unix
dalam perspektif pengguna - Richard Stallman dari GNU/FSF memohon agar kombinasi sistem (proyek
GNU dan kernel Linux), disebut sebagai "GNU/Linux". Pengguna
distribusi Linux dari proyek Debian lebih cenderung menggunakan nama
tersebut. Kebanyakan pengguna lebih mudah menggunakan istilah
"Linux".
Tindakan
Undang-undang (Litigasi)
Artikel utama: SCO Vs IBM Pada Maret 2003 Grup SCO (SCOG - SCO Group) telah mengeluarkan
gugatan terhadap IBM yang mengklaim bahwa IBM telah
memasukkan sebagian besar bahan intelektual milik SCOG (kode sumber) ke dalam
kernel Linux, padahal ini merupakan pelanggaran terhadap lisensi IBM untuk
menggunakan UNIX. Disebutkan bahwa lisensi tersebut dipegang oleh Kelompok SCO.
Tambahan lagi, Kelompok SCO juga telah mengirim surat kepada beberapa lembaga dan memberi
ancaman tentang penggunaan Linux tanpa lisensi dari kelompok SCO akan menerima
tindakan dari mereka. Kelompok SCO juga mengeluarkan pernyataan pada media massa bahwa mereka akan
menggugat pengguna Linux selanjutnya. Kontroversi ini telah mencetus beberapa
kecaman oleh Kelompok SCO terhadap Novell, DaimlerChrysler,
dan AutoZone, selain gugatan
balik oleh Red Hat dan pihak lain terhadap SCOG.
Referensi
1.
^ (23 April 1992).
"Re: How to pronounce “Linux”?". (Google Groups). Diambil pada 9 Januari 2007.
Torvalds membuat sebuah berkas audio yang berisi cara pengucapannya sendiri,
dalam bahasa Inggris (/ˈlɪnʊks/) ─ "Bagaimana
mengeja Linux?". Diakses pada 17 Desember 2006. ─ dan dalam bahasa Swedia
(/ˈlɪːnɤks/) ─ "Linus mengeja Linux dalam bahasa Inggris dan
Swedia". Diakses pada 20 Januari 2007.
3.
^ Weeks,
Alex (10 Agustus 2007). "1.1". Linux System
Administrator's Guide (edisi
ke-version 0.9). Diakses pada 18 Januari
2007.
9.
^ "Apa
yang paling Anda ingin lihat di Minix?".comp.os.minix. (Web link). Diambil pada 9 September2006.
11.
^ Santhanam,
Anand (1 Maret 2002). "Pengembangan sistem Linux pada sistem benam". DeveloperWorks.
IBM. Diakses pada 26 Juli 2007.
19.
^ "How source code compatible is Debian with other
Unix systems?". Debian
FAQ. the Debian project.
25.
^ Advani,
Prakash (February
8 2004). "If
I could re-write Linux". freeos.com. Diakses pada 23 Januari 2007.
26.
^ Advani,
Prakash (2000-10-27). "Microsoft
Office for Linux?". FreeOS.
FreeOS Technologies (I) Pvt. Ltd.. Diakses pada 3 Februari 2008.
27.
^ Smith-Heisters,
Ian (2005-10-11). "Editing audio in Linux".Ars
Technica. Ars Technica, LLC. Diakses pada 3 Februari
2008.
28.
^ Lumma,
Carl (April 2007). "Linux: It's Not Just For Computer Geeks
Anymore". Keyboard
Magazine. New Bay Media, LLC.. Diakses pada 3 Februari 2008.
29.
^ James,
Daniel (February 2004). "Using Linux For Recording & Mastering". Sound On Sound.
SOS Publications Group. Diakses pada 3 Februari
2008.
32.
^ "Microsoft Office 2007". CodeWeavers.
CodeWeavers Inc.. 25 November 2007. Diakses pada 5 Januari 2008.
34.
^ "Interview dengan Linus Torvalds".
Diarsipkan dari yang
asli pada
11 Maret 2007. Diakses pada 13
September 2007.
35.
^ Torvalds,
Linus (2006-01-26). "Re:
GPL V3 and Linux ─ Dead Copyright Holders". Linux Kernel Mailing List.
37.
^ a b Wheeler, David A (2002-07-29). "More Than a Gigabuck: Estimating GNU/Linux's
Size". Diakses pada 11
Mei 2006.
38.
^ Amor, Juan José (17 June
2007). "Measuring Etch: the size of Debian 4.0". Diakses pada 16 September 2007.
Comments :
0 comments to “Linux”
Posting Komentar